Cara Menggunakan Stretch Film Manual dan Otomatis

Pagi itu, di sebuah gudang logistik yang sibuk, seorang operator baru tampak kebingungan menghadapi tumpukan karton di atas palet. Supervisor-nya datang sambil tersenyum dan berkata, “Kalau kamu tahu cara menggunakan stretch film dengan benar, pekerjaan ini bisa selesai separuh waktu.” Kalimat sederhana itu membuka kenyataan bahwa efisiensi dalam pengemasan bukan sekadar soal kecepatan, tapi juga soal teknik dan pemahaman terhadap alat pelindung yang digunakan.

Stretch film menjadi elemen penting dalam dunia industri, logistik, maupun e-commerce. Film plastik elastis ini digunakan untuk membungkus barang agar tidak bergeser, terkontaminasi debu, atau rusak selama penyimpanan dan pengiriman. Namun, banyak orang belum memahami cara menggunakan stretch film yang tepat, baik secara manual maupun dengan mesin otomatis. Padahal, kesalahan kecil dalam teknik lilitan bisa berakibat pada kerusakan barang dan pemborosan bahan.

Mengenal Fungsi dan Prinsip Kerja Stretch Film

Sebelum memahami teknis penggunaannya, penting untuk mengenali prinsip dasar dari stretch film. Bahan ini terbuat dari Linear Low-Density Polyethylene (LLDPE) yang memiliki elastisitas tinggi dan daya rekat alami. Ketika ditarik dan dililitkan, film akan menegang dan menciptakan tekanan balik yang kuat sehingga mengikat barang dengan stabil.

Tujuan utama penggunaan stretch film adalah:

  • Menjaga barang tetap rapat di atas palet.

  • Melindungi dari kelembapan, debu, dan kotoran.

  • Mengurangi risiko geser selama transportasi.

  • Meningkatkan efisiensi dan kerapian pengemasan.

Stretch film terbagi menjadi dua cara pemakaian utama: manual dan otomatis, masing-masing dengan teknik dan alat pendukung yang berbeda.

Baca Juga: Fungsi Stretch Film untuk Melindungi Barang Selama Pengiriman

Cara Menggunakan Stretch Film Manual

Metode manual biasanya digunakan untuk kegiatan skala kecil atau menengah, di mana jumlah palet tidak terlalu banyak dan tenaga kerja masih memungkinkan melakukan pembungkusan secara fisik.

Berikut langkah-langkah cara menggunakan stretch film manual dengan benar:

1. Siapkan Barang dan Permukaan Palet

Pastikan barang yang akan dibungkus sudah tertata rapi di atas palet. Tumpukan tidak boleh terlalu tinggi agar tidak mudah bergeser. Pastikan juga tidak ada ujung yang tajam karena bisa merobek film saat proses pelilitan.

2. Tentukan Titik Awal Lilitan

Ambil ujung stretch film dan kaitkan pada bagian bawah palet, biasanya di salah satu sudut. Ini menjadi titik awal agar lilitan pertama lebih kuat. Pastikan posisi gulungan film sejajar dengan bagian dasar barang.

3. Tarik Film dengan Ketegangan yang Stabil

Saat mulai melilit, jaga ketegangan film tetap stabil. Jangan terlalu kendor karena ikatan akan longgar, dan jangan terlalu kencang karena bisa merobek film. Teknik terbaik adalah menarik dengan kekuatan konstan sambil memutar mengelilingi palet.

4. Gunakan Gerakan Spiral dari Bawah ke Atas

Lakukan lilitan spiral ke arah atas. Setiap lapisan sebaiknya menumpuk sekitar 30–50% dari lapisan sebelumnya agar hasil lebih kokoh. Setelah mencapai bagian atas, lanjutkan kembali lilitan ke arah bawah untuk mengunci seluruh tumpukan.

5. Kunci dan Potong Stretch Film

Setelah lilitan selesai, tarik ujung film dan tekan ke lapisan terakhir agar menempel. Tidak perlu menggunakan perekat tambahan, karena stretch film memiliki daya lekat alami.

Tips tambahan: Gunakan alat pembungkus manual seperti hand wrapper dispenser agar lilitan lebih rapi dan tangan tidak cepat lelah.

Metode manual ini ideal untuk usaha kecil, gudang retail, atau toko online yang masih mengemas barang dalam jumlah sedang. Selain ekonomis, penggunaannya tidak membutuhkan investasi alat besar.

Cara Menggunakan Stretch Film Otomatis

Untuk industri dengan volume pengiriman tinggi, cara manual tentu tidak cukup efisien. Dibutuhkan proses yang cepat, konsisten, dan bisa dikontrol dengan presisi. Di sinilah cara menggunakan stretch film otomatis menjadi solusi yang lebih profesional.

1. Siapkan Mesin Stretch Film

Ada dua jenis utama: semi-automatic (operasi setengah manual) dan fully automatic (otomatis penuh). Pastikan mesin berada pada permukaan datar dan area kerja aman dari gangguan.

Periksa juga kondisi gulungan stretch film: pastikan tepi tidak sobek dan gulungan terpasang sejajar pada dudukan mesin.

2. Atur Tegangan dan Kecepatan Putaran

Mesin otomatis memungkinkan pengguna mengatur ketegangan film (tension) dan kecepatan putaran meja palet (turntable). Ketegangan menentukan seberapa kuat lilitan film menekan barang, sedangkan kecepatan berpengaruh pada efisiensi waktu.

Sebagai patokan umum, gunakan tegangan sedang untuk barang ringan dan tegangan tinggi untuk barang berat atau dengan permukaan kasar.

3. Tempelkan Ujung Film di Dasar Palet

Sama seperti metode manual, awali dengan menempelkan ujung film di bagian bawah palet. Mesin biasanya memiliki penjepit otomatis untuk menahan film agar tidak terlepas selama putaran pertama.

4. Jalankan Proses Wrapping

Tekan tombol “Start” untuk memulai. Meja palet akan berputar sambil menaik-turunkan carriage (penyangga film) sesuai pengaturan. Proses ini memastikan lilitan merata dari bawah hingga ke atas.

Beberapa mesin modern dilengkapi sensor tinggi otomatis yang menyesuaikan lilitan dengan tinggi barang, sehingga operator tidak perlu melakukan pengawasan terus-menerus.

5. Akhiri dan Potong Film Otomatis

Setelah wrapping selesai, mesin akan berhenti secara otomatis. Ujung film bisa dipotong manual atau oleh fitur pemotong otomatis. Tekan ujung film ke lapisan terakhir untuk mengunci hasil lilitan.

Keunggulan metode otomatis:

  • Konsistensi hasil wrapping.

  • Waktu kerja jauh lebih cepat.

  • Penghematan penggunaan film hingga 20–30%.

  • Mengurangi kelelahan operator.

Bagi pabrik atau gudang berskala besar, penggunaan mesin stretch film menjadi investasi yang meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya jangka panjang.

Tips Efisiensi dan Keamanan Saat Menggunakan Stretch Film

Baik manual maupun otomatis, ada beberapa prinsip penting agar hasil wrapping optimal dan aman:

  1. Gunakan film sesuai kebutuhan berat barang.
    Barang ringan cukup dengan ketebalan film 12–17 mikron, sementara untuk beban berat gunakan 20–30 mikron.

  2. Pastikan area wrapping bersih dan bebas debu.
    Permukaan kotor dapat mengurangi daya lekat film dan membuat lapisan mudah terlepas.

  3. Jangan gunakan film yang sudah rusak atau sobek.
    Kualitas wrapping akan menurun drastis, terutama saat pengiriman jarak jauh.

  4. Perhatikan ergonomi kerja.
    Untuk penggunaan manual, gunakan posisi tubuh yang stabil dan bergantian agar tidak menimbulkan cedera punggung.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, penggunaan stretch film tidak hanya menjaga keamanan produk, tapi juga meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh.

Baca Juga: 5 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Stretch Film di Gudang

Kesimpulan

Mengetahui cara menggunakan stretch film yang benar, baik secara manual maupun otomatis, adalah langkah sederhana yang membawa dampak besar bagi kelancaran rantai distribusi. Teknik wrapping yang tepat membuat barang lebih aman, pengemasan lebih efisien, dan biaya produksi dapat ditekan.

Stretch film bukan sekadar plastik pembungkus, melainkan sistem perlindungan yang memegang peran penting dalam menjaga reputasi dan keandalan sebuah bisnis. Dengan pemahaman teknik yang benar, setiap lilitan bukan hanya mengikat barang, tapi juga mengikat kepercayaan antara produsen, distributor, dan pelanggan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *