5 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Stretch Film di Gudang

Ruang penyimpanan di gudang sering kali menjadi tempat yang paling sibuk dalam rantai distribusi. Setiap hari, ratusan hingga ribuan barang harus dibungkus, disusun, dan dikirim tepat waktu. Di balik semua aktivitas itu, stretch film memegang peranan penting sebagai pelindung terakhir agar produk tetap aman selama proses penyimpanan maupun pengiriman. Namun, masih banyak perusahaan yang belum menyadari bahwa penggunaan stretch film yang tidak tepat bisa menyebabkan kerugian besar — mulai dari kerusakan barang, pemborosan bahan, hingga turunnya efisiensi kerja.

Kesalahan dalam penggunaan stretch film sering kali terlihat sepele, padahal dampaknya bisa sangat signifikan bagi operasional gudang. Artikel ini akan mengulas lima kesalahan umum saat menggunakan stretch film di gudang, serta bagaimana cara menghindarinya agar proses pengemasan menjadi lebih efisien dan hasilnya maksimal.

1. Tegangan Gulungan yang Tidak Konsisten

Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah penggunaan tegangan yang tidak seragam saat membungkus barang. Banyak operator menarik film terlalu kencang pada awal lilitan, kemudian mengendur di bagian akhir. Hasilnya, beban pada palet menjadi tidak stabil, film mudah sobek, dan daya rekatnya berkurang.

Tegangan yang terlalu kuat juga bisa menekan permukaan produk, terutama pada barang yang sensitif seperti kardus tipis atau bahan fleksibel. Sebaliknya, jika terlalu longgar, lilitan film tidak mampu menahan beban ketika palet digerakkan. Solusinya adalah mengatur ketegangan dengan alat pembungkus atau stretch film dispenser yang memiliki pengatur tekanan. Dengan cara ini, lilitan menjadi lebih merata dan daya rekat tetap optimal tanpa merusak kemasan produk.

Baca Juga: Cara Menggunakan Stretch Film Manual dan Otomatis

2. Arah Pembungkusan yang Salah

Kesalahan stretch film berikutnya sering terjadi pada arah pembungkusan. Banyak pekerja gudang yang tidak memperhatikan sisi lengket (cling side) dari film. Padahal, setiap stretch film dirancang dengan satu sisi yang lebih lengket agar dapat menempel dengan baik pada lapisan berikutnya.

Jika arah gulungan terbalik, film justru akan melonggar atau bahkan terlepas saat proses pemindahan barang. Akibatnya, barang dalam palet bisa bergeser dan berpotensi jatuh. Pastikan sisi yang lebih lengket berada di dalam (menempel pada produk), bukan di luar. Kebiasaan sederhana ini mampu mengurangi risiko kerusakan barang secara signifikan.

3. Jumlah Lilitan yang Berlebihan

Membungkus lebih banyak belum tentu lebih baik. Beberapa operator gudang beranggapan bahwa semakin tebal lilitan film, semakin aman produk yang dikemas. Padahal, pembungkusan berlebihan justru mengakibatkan pemborosan bahan dan menambah waktu kerja tanpa manfaat nyata.

Ketebalan ideal lilitan biasanya bergantung pada berat dan tinggi palet. Sebagai panduan umum, tiga hingga lima lapisan sudah cukup untuk sebagian besar produk industri ringan. Jika beban lebih berat, cukup tambahkan satu atau dua lilitan tambahan di bagian bawah dan atas palet. Fokus pada teknik melilit yang benar dan ketegangan yang konsisten jauh lebih penting daripada sekadar menambah jumlah lapisan.

4. Penggunaan Stretch Film Tidak Sesuai Kondisi Barang

Tidak semua jenis stretch film memiliki karakteristik yang sama. Menggunakan film dengan spesifikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan sering kali menjadi penyebab masalah di lapangan. Misalnya, stretch film standar digunakan untuk barang berat yang sebenarnya memerlukan film dengan ketahanan tinggi, atau sebaliknya — film kuat digunakan untuk barang ringan yang justru membuat pembungkusan tidak efisien.

Kesalahan seperti ini bisa dihindari dengan mengenali jenis dan karakteristik film yang digunakan, baik dari sisi ketebalan, tingkat kelenturan, hingga daya rekat. Dengan memilih film yang tepat untuk jenis barang tertentu, biaya operasional bisa ditekan dan kualitas pengemasan tetap terjaga. Jika perlu, lakukan uji coba kecil di gudang untuk menemukan kombinasi terbaik antara jenis film dan karakter beban.

5. Tidak Melakukan Pemeriksaan Rutin pada Mesin atau Alat Pembungkus

Banyak gudang modern menggunakan mesin wrapping otomatis atau semi-otomatis untuk meningkatkan efisiensi. Namun, tanpa perawatan rutin, alat tersebut justru bisa menjadi sumber masalah baru. Roller yang aus, pengatur tegangan yang longgar, atau sistem pemanas yang tidak berfungsi optimal dapat mengubah kinerja film secara drastis.

Kesalahan stretch film akibat kelalaian perawatan alat bisa menyebabkan pemborosan hingga puluhan meter film setiap harinya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, mengganti komponen aus, dan memastikan mesin bekerja pada setting optimal. Operator juga perlu mendapatkan pelatihan dasar agar memahami bagaimana mesin bekerja dan kapan harus menghentikan operasi untuk perbaikan ringan.

Baca Juga: Keunggulan Stretch Film Dibanding Plastik Biasa

Pentingnya Standar Operasional yang Konsisten

Menghindari lima kesalahan di atas bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal kebiasaan kerja. Banyak perusahaan berhasil menekan kerusakan produk dan pengeluaran bahan hanya dengan menetapkan standar operasional penggunaan stretch film yang jelas.

Pelatihan rutin bagi karyawan gudang dan evaluasi berkala terhadap efisiensi penggunaan film akan menciptakan budaya kerja yang lebih disiplin dan hemat biaya. Dalam jangka panjang, penerapan standar ini tidak hanya menghemat material, tetapi juga memperpanjang usia peralatan dan meningkatkan keselamatan kerja.

Kesimpulan

Kesalahan stretch film mungkin tampak sederhana, tetapi dampaknya bisa mengganggu seluruh rantai logistik jika dibiarkan. Ketegangan yang tidak konsisten, arah pembungkusan terbalik, lilitan berlebihan, pemilihan film yang salah, dan perawatan alat yang diabaikan adalah lima hal utama yang perlu diwaspadai setiap hari di gudang.

Dengan memahami dan memperbaiki kesalahan tersebut, proses pengemasan dapat menjadi lebih efisien, aman, dan ekonomis. Pada akhirnya, keberhasilan operasional gudang tidak hanya bergantung pada kecepatan, tetapi juga pada ketelitian dalam setiap detail — termasuk cara menggunakan stretch film dengan benar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *